Perbedaan Gender dalam Pelajaran Matematika

    Matematika merupakan pelajaran yang sangat penting. Hal ini dibuktikan oleh pemerintah bahwa matematika menjadi pelajaran wajib di sekolah, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah penghitungan pada transaksi jual beli di pasar sampai penghitungan bahasa mesin pada komputer dan masih banyak lagi.

    Banyak faktor yang memengaruhi pemahaman seorang pelajar terhadap suatu materi, salah satunya adalah perbedaan gender. Kelas campuran dapat memberi pengaruh besar dalam proses pemahaman dan pembelajaran karena dapat menimbulkan kecanggungan terhadap lawan jenis dalam belajar. Selain itu, dicampurnya laki-laki dan perempuan dalam satu kelas akan menimbulkan rasa malu dan aturan-aturannya sendiri sehingga membuat banyak pelajar menjadi pasif.

    Faktor yang tak kalah pentingnya adalah faktor jenis kelamin siswa (gender). Perbedaan gender tentu menyebabkan perbedaan fisiologi dan memengaruhi perbedaan psikologis dalam belajar. Sehingga, siswa laki-laki dan perempuan tentu memiliki banyak perbedaan dalam mempelajari matematika. Berkaitan dengan pembelajaran di sekolah yang melibatkan siswa laki-laki dan perempuan, diharapkan tidak terjadi ketimpangan gender. Hal ini akan merugikan siswa perempuan secara psikologis.

illustrasion gender sience.org

    Gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara social maupun budaya. Hubungan gender ialah hubungan sosial antara laki-laki dengan perempuan yang bersifat saling membantu atau sebaliknya, serta memiliki banyak perbedaan dan ketidaksetaraan. Hubungan gender berbeda dari waktu ke waktu, dan antara masyarakat satu dengan masyarakat lain, akibat perbedan suku, agama, status sosial maupun nilai. Sejarah perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang, contohnya melalui proses sosialisasi, ajaran keagamaan serta kebijakan negara, sehingga perbedaan-perbedaan tersebut seolah-olah dianggap dan dipahami sebagai kodrat laki-laki dan perempuan. Perbedaan gender dalam pendidikan di sekolah dapat terjadi dalam perolehan prestasi belajar.

    Prestasi belajar menurut Syah, sebagaimana yang dikutip oleh Abdullah adalah “taraf keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.

    Tujuan pembelajaran matematika salah satu aspeknya adalah menata kemampuan pemahaman konsep matematis pengajaran konsep matematika yang mengembangkan pemahaman spatial. Pemahaman spatial mencakup kemampuan untuk berpikirmelalui transformasi gambar mental.

Krutetski dalam Nafi’an menjelaskan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam belajar matematika sebagai berikut:

  • Laki-laki lebih unggul dalam penalaran, perempuan lebih unggul dalam ketepatan, ketelitian, kecermatan, dan keseksamaan berpikir.
  • Laki-laki memiliki kemampuan matematika dan mekanika yang lebih baik dari pada perempuan, perbedaan ini tidak nyata pada tingkat sekolah dasar akan tetapi menjadi tampak lebih jelas pada tingkat yang lebih tinggi. Pendapat tersebut menunjukkan kemampuan yang tinggi bagi anak laki-laki dalam hal matematika, namun perempuan lebih unggul dalam aspek efektifnya (tekun, teliti, cermat).

Maccoby dan Jacklyn mengatakan laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan kemampuan antara lain sebagai berikut:

  • Perempuan mempunyai kemampuan verbal lebih tinggi daripada laki-laki.
  • Laki-laki lebih unggul dalam kemampuan visual spatial (penglihatan keruangan) daripada perempuan.
  • Laki-laki lebih unggul dalam kemampuan matematika.

    Ada beberapa argumentasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan perbedaan prestasi belajar antara laki-laki dan perempuan. Perempuan dalam hal ini diposisikan sebagai individu yang memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari pada laki-laki.

    Mitsos dan Browne (dalam Haralambos dan Horlborn) menjelaskan bahwa terdapat bukti yang dapat menjelaskan bahwa perempuan memiliki tingkat prestasi belajar yang lebih baik daripada laki-laki. Menurut mereka perempuan lebih termotivasi dan bekerja lebih rajin daripada laki-laki dalam mengerjakan pekerjaan sekolah Terdapat keberagaman hasil penelitian mengenai aspek gender dalam pembelajaran matematika. Beberapa hasil menunjukkan adanya pengaruh faktor gender dalam pembelajaran matematika, namun pada sisi lain beberapa penelitian mengungkapkan bahwa gender tidak berpengaruh signifikan dalam pembelajaran matematika. Keterlibatan perempuan sekarang dalam berbagai sektor publik tidak lagi dianggap tabu. Demikian pula peningkatan kualitas sumber daya perempuan semakin menunjukkan angka-angka yang lebih baik.

    Setiap kebijaksanaan para pengambil keputusan harus memperhatikan unsur-unsur keadilan gender. Berbagai peraturan telah dirancang dengan sedemikian rupa, hingga akhirnya laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang setara. 

Kelompok laki-laki dan kelompok perempuan mempunyai perbedaan dalam proses menjawab soal. Untuk kelompok laki-laki mengandalkan strategi spasial ketika menyelesaikan tugas rotasi mental, sedangkan kelompok perempuan cenderung menggunakan strategi verbal untuk menyelesaikan tugas ini. Pada tes berikutnya kelompok perempuan menggunakan ketrampilan verbalnya untuk tes visualisasi spasial yaitu dengan menggunakan petunjuk verbal untuk menyelesaikan soal matematika, sedangkan kelompok laki-laki dengan kemampuan sebaliknya pada tes visualisasi spatial yang sama mengandalkan petunjuk gambar visual.

Hasil akhirnya adalah kelompok perempuan memiliki skor matematika terendah yang artinya bahwa kelompok ini mempunyai kemampuan verbal tinggi dan kemampuan spasial rendah. Kelompok ini merasa kesulitan mengubah informasi verbal menjadi bentuk gambar. Dengan demikian mendukung teori sebelumnya bahwa siswa perempuan unggul dalam bidang verbal, namun lemah dalam bidang spasial.


REFERENCE

Ismah, Tia Febriana. (n.d.). Analisis Pembelajaran Matematika Di Kelas Gender Tunggal.

Yeni Tri Asmaningtias. (n.d.). Kemampuan Matematika Laki-Laki Dan Perempuan Oleh: Yeni Tri Asmaningtias.

Zubaidah Amir MZ. (n.d.). Perspektif Gender Dalam Pembelajaran Matematika.

Suci Dahlya Narpila. (2019). Perbedaan Kecerdasan Spasial Antara Siswa Laki-Laki Dan Siswa Perempuan Kelas X Sma Ypk Medan Pada Materi Geometri.


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer